Sabtu, 09 November 2013

The fifth. But it's for you.

Well, aku memang ingin mengatakan ini dari lama. It's been awhile since we broke up.

I miss you, a lot.
I miss you so badly tapi kamu bahkan terlihat terasa terlalu berjarak. I miss you but you treat me like I'm stranger yang asal lewat doang di depan kamu dan it hurts.
Sakit banget harus menelan kenyataan kalau nangisku ini di akhiran cerita.Yang bahkan harusnya sudah berakhir. Sejak lama.

Aku sudah berbeda di sekolah, aku berusaha seaktif-aktifnya untuk lupa. Untuk bangkit. Tapi sekian lama, pertahananku mulai menipis dan rapuh.

Aku bahkan tidak tahu mau terlihat cantik untuk siapa.

I do miss that moment when you tickled me in the middle of the rain at thursday evening.
I do miss that moment when we chat, until midnight.
Aku juga kangen, ketika aku ngegombalin kamu, di bahasa indonesia 1, pulang sekolah, pada hari kamis.
Aku rindu menatap matamu.
Oh gosh, how I miss your gorgeous eyes, yang sekarang hanya bisa kulihat sepersekian detik.

Sampai-sampai aku tidak berani menatap matamu lebih lama karena aku telah menyakiti hatimu. Mungkin memang aku pantas mendapatkan rasa sakit ini.
Aku ingin minta maaf dan menjelaskan semuanya tapi semua sudah terlambat.

I have a last question just for you:
Kenapa ya, rasanya sakit sekali mengetahui bahwa hal-hal yang dulu kamu miliki tidak bisa kamu dapatkan lagi?
It hurts.

I miss you to the moon and back,
Nexia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar