Minggu, 08 Juli 2012

Bahagia Itu Sederhana #3

Alunan lagu Love You Like Love Love Song yang dinyanyikan Glee cast mengalun di kamar Dina. Suaranya cukup keras sehingga Dina tak peduli dengan semuanya. Dia tak memperdulikan lagunya. Karena dia sedang m
elakukan kegiatan yang merupakan hobinya akhir-akhir ini, chatting.
Semenjak Fania mengajaknya untuk ini. Dina pun mulai keranjingan pula. Dina mengirimkan chat kepada semua temannya yang online. Termasuk kakak kelasnya dan anak-anak famous. Bahkan dia pun menjadi terkenal karena itu.
Sampai kadang, sahabatnya yang bernama Sherina yang memang maniak internet kalah sering mengirimkan chat. Memang Sherin tak begitu suka mengirimkan chat.
Memang. Dina terkenal gara-gara kebiasaan chatting itu. Dia memang baik dan cukup bijaksana. Banyak yang mempercayainya untuk curhat. Tapi, dibalik itu semua, Dina tak pernah menyukai siapapun. Dia tak tahu, hanya saja, dia tak merasakan sesuatu yang spesial dari seseorang.
Dan siapa tahu? kecanduan chatting itu membawa Dina kepada cintanya.
****
 Memang, Dina pernah mengkhawatirkan dirinya sendiri yang tak pernah suka siapa-siapa. Kadang, dia bahkan iri pada Lena yang menyukai Kak Dewa dan Sherina yang pacaran dengan Adam. bukan, dia bukan menyukai Kak Dewa ataupun Adam. Dia hanya iri pada perasaan cinta itu. Perasaan menggebu menginginkan itu.
Kian lama, dia seperti merendahkan diri. Dia berpikir tidak ada yang menyukainya. Dina minder karena itu. Semua sahabatnya bahkan kebanyakan memiliki pacar dan gebetan. Sedangkan dia? ada yang menginginkannya tidak, pikirnya.
Padahal, bisa kukatakan, teman sekolah dasar Dina, sangat amat menyukainya dari Sekolah Dasar. Dan mereka sekolah di satu SMP yang sama, SMPN 1 Malang.
Dia adalah Rafi. Dia sudah menyukai Dina sejak lama dan Dina sama sekali tidak menyadarinya. Tapi mereka sudah menjadi teman baik.
Di kelas 9 ini, Rafi sudah merasa dia harus mengatakan perasaannya pada Dina. Maka, Rafi meminta bantuan kepada sahabat-sahabat Dina.
Suatu ketika di lapangan tolak peluru, Rafi meminta bantuan Sherina.
"Hngg.. Sher. Aku boleh minta tolong, tidak?" ucap Rafi memulai.
"Apaan?" tanya Sherina ingin tahu. Tumben Rafi ini mau berbicara padanya. He's quite famous.
"Jadi begini... emm.. Aku kan menyukai Dina.." kata Rafi terpotong.
"Astagfirullah." sela Sherina kaget.
"Dan.. Aku ingin mengatakan perasaanku kepadanya. Kau bisa membantuku?" lanjut Rafi.
"Iya, mungkin aku bisa membantumu. Emm.. mungkin bukan aku saja. Blackpearl dapat membantumu."kata Sherina ramah dan ceria lalu menarik tangan Rafi menuju anak-anak Blackpearl yang tidak jauh dari situ.
"Tunggu, Sher. Aku ingin dia balas menyukaiku juga." kata Rafi.
"Ehm.. Oke.. How?" tanya Sherina polos.
"Jadi, begini. Kau tahu kan kalau dia sangat amat kecanduan chatting. Jadi aku minta tolong padamu agar dia memakai akun YM gitu.." ucap Rafi.
"Oke.." kata Sherina mengiyakan. "Terus kau akan menggunakan akun yang tak jelas identitasnya gitu?"
"Tepat sekali."
"Oke.. Tapi bro, kenapa pas kayak gini kau meminta bantuanku?" tanya Sherina.
 "Sher, sudah sangat terkenal sekali kalau kau maniak internet. Seperti Adam. Haha" jawab Rafi sok keren.
"OMG, dude. Are you stalking me?" canda Sherin.
"Haha, no. Adam told me that." kata Rafi.
"Oh really?" ucap Sherina senang.
"Oh, Sherin. Pentingkah kita membahas itu sekarang? I need your help, remember?" kata Rafi.
"Okay, tapi kalau kita pakai caramu. We need Blackpearl." ucap Sherina lalu menarik Rafi kepada Blackpearl.
Kebetulan sekali saat itu Dina tidak di lapangan tolak peluru bersama Blackpearl. Kemungkinan dia sudah pulang.
Dan, Sherin dan Rafi menjelaskan rencana Rafi. Dan Rafi meminta bantuan kepada Blackpearl untuk ini. Kind of romantic, isn't it?
****
"So, gimana? Aku harus gimana? Aku gabisa suka orang lain nih" kata Dina ketika curhat ke Sherina.
Dan Sherina sedang membaca buku Mockingjay karangan Suzanne Collins.
"Hngg.. How about... Keep on on your hobby?" ucap Sherina tanpa memalingkan wajahnya dari bukunya. Ini termasuk dari rencana.
"Hobi apa?" tanya Dina polos.
"Hngg.. Begini, Din. Kau itu cantik, pintar dan berbakat. Kau tak harus memiliki gebetan atau pacar. Keep on your hobby. Atau fokus pelajaran mungkin? apapun selain cowok?" kata Sherina yang memalingkan wajahnya dari buku sebentar.
"Gampang mengatakannya bagimu yang sudah punya pacar." kata Dina lalu memukul lengan Sherin pelan.
"Haha, sure. Bagaimana hobimu?" ucap Sherina mengalihkan pembicaraan.
"Biasa saja. Tak ada yang online kok di facebook. Untuk sekarang ini. Yah begitulah." jawab Dina.
"Temanku pernah mengatakan jika chatting di Yahoo Messenger cukup seru lho. Kau bisa menemukan orang yang bahkan tak kau kenal dan membicarakan hal-hal yang kau sukai." kata Sherina memulai menjalankan rencana. Dan Dina mulai tertarik. Rencana berjalan mulus, bung.
"Oh really?" tanya Dina polos.
"Iya, aku pikir kau harus mencobanya. Buatlah akun Yahoo Messenger. Yang lain sudah punya kok" kata Sherina lalu menutup bukunya.
"I'll try it. Okay, I have to go. I love youu" kata Dina semangat.
"I love you more." jawab Sherin sambil tersenyum. "Oh, selesai kau mebuat akun YM, bilag padaku apa usernamemu. Akan ku-add kamuu" tambah Sherin hampir terlupa.
"Okay, I love you most." kata Dina.
Seperginya Dina, Sherina menelpon conference dengan Rafi dan Lena.
"Mission Imposibble 1 was complete. Elvis has left the building." kata Sherina lalu tersenyum senang.
****
"Oke, Sher. Aku sedang membuat akun YM. Kau pikir ini harus pakai nama asli atau apa.." tanya Dina polos ketika dia menelpon Sherina yang kebetulan sedang online YM nya.
"Whatever. Tapi biar seru sih pakai nama samaran saja." jawab Sherina.
"Oh, okay. Apa punyamu?"
"LittleSunshine. Wahaha" kata Sherina. "Kau ada ide untuk milikmu?" tambah Sherin.
"Tidak." jawab Dina polos. "Kau ada ide tidak?"
"Hngg.. Aku sedang suka nonton film Ten Inch Hero, bagaimana jika Ladybugger?" kata Sherina.
"Omg, Sher. Kupikir itu film dewasa." kata Dina prihatin.
"Hey, jangan berpikir aneh-aneh. Aku mencepatkannya kok." kata Sherina polos.
"Oke, pentingkah kita membicarakan itu?"  kata Dina malas.
"Oh, iya. Hehe. Gimana, mau tidak?" kata Sherina.
"Mmm.. mungkin tidak. Bagaimana kalau Anonymous13 saja?"
"13? itu kan angka sial." ucap Sherina.
"Itu angka keberuntunganku, Sherin." kata Dina.
"Oh, oke. Yasudah itu saja." kata Sherina. "Cepat buat sana, aku mau chatting YM nih" tambah Sherina.
"Okay, good bye. Assalamualaikum." kata Dina.
"Waalaikumsalam." jawab Sheina lalu mematikan telepon.
Lalu, Sherina mengirimkan chatting kepada Rafi. Username Rafi adalah "Space_Man"

LittleSunshine: Heyyo, Space_Man! Mission Impossible 2 was complete, dude. Elvis has left the building.
Space_Man: Oh really? So, apa usernamenya dia?
LittleSunshine: Anonymous13. Mysterious, isn't it? :3
Space_Man: Sher, please. Jangan lebay.
LittleSunshine: Okay... u,u

Lalu, ternyata Dina telah selesai membuat akun dan  sudah menambahkan Sherin dalam daftar temannya.

LittleSunshine: Oh wait a second. Dia sudah nge-add aku.
Space_Man: Baiklah. Dia akan ku add.
LittleSunshine: Jangaaan! Nanti dulu lah -_-
Space_Man: Ah sesukamu lah, Sher-_-
LittleSunshine: Sabar dums. Aku akan chat dia dulu, oke?
Space_Man: Okelah.

Lalu Sherina mencoba chatting dengan Dina
LittleSunshine: Heyyo, there! :)
Anonymous13: Oke, Sher. Ini awkward sekali.
LittleSunshine: Apaan coba-_-
Anonymous13: Eh, aku minta usernamenya anak-anak Spensa dong.
LittleSunshine: Okay, Lena: StylistL , Naila: SillyMe , Fania: ExoticF dan, Gladis: SpringGirl Aku malas menulis satu-satu.
Anonymous13: Oke-oke makasih ;)
LittleSunshine: Okay, everyone. Sherin have to off. *going off* good bye, sweetie :3
Anonymous13: Goodbye and thankyou :3
****
Lalu dua bulan kemudian, semua berjalan sesuai rencana. Rafi sudah menambahkan Dina sebagai temannya. Dina menerimanya. Merekapun chatting.  Dan mereka membicarakan hal-hal yang mereka sukai. Mereka saling sepakat untuk tidak memberitahu identitas masing-masing. Sekian lama, dan Dina.. mulai menunggu semua chatting dari Space_Man ini. Dan ketika chat itu datang, dia tersenyum. Sepertinya Dina jatuh cinta.
9B atau blackpearl, sudah mengetahui siapa "Space_Man" ini, dan mereka menyembunyikannya sesuai rencana. Mereka hanya menunggu saat rencana keempat dimulai.

"Hei, Din. Nungguin Space man?" tanya Lena saat melihat Dina membuka laptop.
"Hngg.. Nggak.... Nggg.. iya." jawab Dina ngasal.
"Siapasih cowok itu? Atau cewek itu.. Atau bahkan benda itu!" tanya Naila.
"Mungkin dia Robert Pattison yang belajar bahasa Indonesia." kata Sherin menggoda.
"Ihh.. Kau tahu kita membencinya." kata Dina.
"Don't know. Mungkin saja kan?" ucap Sherin asal.
Ting! Tiba-tiba Space_man ini menyela obrolan mereka. Dia mengirim chat kepada Dina. Dina tersenyum senang dan membalasnya.
"Hey, mungkin saja dia geek yang stalking Dina setiap hari, is that creepy?" ucap Lena sambil memaikan rambutnya.
"Atau mungkin, cowok yang ikut futsal atau basket yang selalu melirik Dina?" tebak Putri makin asal.
"Ataauuu, teman serekan Dina saat tugas biologi?" kata Naila
"Atau pecinta scrapbook yang dibuat Dina?" tebak Fania polos.
Krik. Semua poker face.
"Okay, Fan. Masuk akal." kata Sherin lalu cekikikan sendiri.
Tiba-tiba Dina menjauhi laptopnya dan terlihat seperti terkaget akan sesuatu.
"Ada apa, Din?" tanya Lena.
"Hngg.. Enggak.. Nggak ada apa-apa kok.." ucap Dina terpotong.
"Oh, pelis din!" sela Fania.
"He wants to meet." kata Dina pelan.
"Apa? Aku tak dengar." ucap Ajeng.
"He wants to meet." kata Dina lagi.
Senyum Sherina mulai hilang. Yang lain pun juga begitu.
"Oh tidak, Din. Kau tak aka lakukan ini." kata Naila.
"Ya, mungkin saja dia tinggal di luar kota." ucap Lena.
"Tidak, dia tinggal di kota ini. Dia bilang padaku." kata Dina.
"Ooh Dina, jangan bilang kau mengatakan padanya kalau kau tinggal di kota ini juga." kata Sherin yang rada syok.
Dina diam saja. Tapi ekspresinya bilang Dina sudah memberitahu Space_Man.
"Ooh, Din. Jangan bilang juga kau memberitahu namamu." kata Lena.
"Oh, tidak. Dia masih tahu kalau aku Anonymous13."
"Sounds great!" kata Fania mulai lega.
"So? Gimana? Kau mau atau tidak untuk menemuinya?" tanya Lena cekikikan.
"Maybe.. Dan dia bilang dia sekolah di spensa juga." kata Dina sambil tersenyum.
Semuanya kaget.
"Oh really? mungkin tebakanku benar." kata Putri.
"Yang benar saja! Mungkin itu cowok yang lebih kece daripada Kak Dewa!" kata Lena. "Aku harus lebih sering online YM." tambahnya heboh.
"Lena, please." kata Sherina mulai malas.
"Hey, aku cuma bercanda." kata Lena lalu tertawa.
Dan, Sherin membuka ponselnya ternyata ada satu sms masuk. Dari Rafi.
From: Rafi
Mission impossible 3 was complete. Elvis has left the building.
****
"Helloo... Kupikir perubahan rencana ini tak secepat itu.." kata Sherina saat menelpon Rafi.
"Tapi terlanjur, Sher. Haha." ucap Rafi.
"Dan kau tidak memberitahuku!" kata Sherina sebal.
"Haha, aku bahkan tidak memberitahu sapa-sapa." kata Rafi.
"Okay, so.. Kapan?" tanya Sherin lalu menghela napas.
"Minggu depan." jawab Rafi.
"Dimana?" tanya Sherina.
"Di Pujas." jawab Rafi lagi.
"Jenius. Emangnya dia akan tahu kalau kau itu The Greatest Space Man ?" ucap Sherina rada lebay.
"Kukatakan padanya aku membawa mawar putih." kata Rafi.
"Oh, romantis sekali." balas Sherina dengan nada sedikit sarkastik. "Wait the second. You watch that movie! You watch Ten Inch Hero!" tambah Sherina semangat.
"Ha?"
"Iya!! Di film itu kan juga ada a-man-with-a-white-rose-on-his-table-for-mark! OH kau sudah menonton film itu ya?" kata Sherina mulai cerewet. Rafi menghela napas.
"Iya memang." jawab Rafi.
"Hihi, kau tahu? Itu romantis sekali." kata Sherina ceria.
"Kau tahu? Kau ini labil sekali. Tadi kau seperti tidak menyukai percepatan rencanaku lalu sekarang kau mendukungnya." kata Rafi.
"Haha, anggap saja begitu. Memang kau pikir percepatan ini akan berhasil?" kata Sherin.
"Semoga saja." ucap Rafi.
"Ha-ha, right. Semoga saja." kata Sherina pasrah.
****
"So, gimana kalau Space_Man itu ternyata anak menyebalkan dari eskul futsal?" tanya Lena.
"Hey, dari gaya chattingnya kemungkinan dia anak basket.." kata Naila
"Oh ya? Kupikir dia nerd." kata Sherin meyakinkan.
"Guys, please." balas Dina sambil chatting.
"Mungkin dia anak dewan galang!" tebak Putri sambil terkekeh.
"Nggak mungkin" kata Ajeng pura-pura syok.
"Eh, serius. Gimana kalo ternyata dia cewek?" tanya Sherin kepada Dina
"Ya mungkin kita akan menjadi sahabat yang baik." jawab Dina ramah.
"Kalau dia menyebalkan?" tanya Fania.
"Sejauh ini tidak.." jawab Dina.
"Kalau ternyata dia hacker ?" tanya Sherina lagi. Lalu Sherina tertawa sendiri.
"At least dia bukan Adam. Aku mau saja." jawab Dina.
"Kau mau? Lho kamu suka dia toh?" tanya Lena.
"Eciyeeh" ucap Fania.
"Eh, ya ampun. Beneran, Din?" tanya Naila.
"Waduh aku keceplosan ya..." kata Dina polos.
Dan semua menyorakinya.

Hari demi hari berlalu. Akhirnya waktu seminggu itu datang. Rafi pun menunggu di Pujas sementara Dina masih ragu akan kesana atau tidak.
Jadi dia tetap ikut berkumpul di basecamp 9B, yaitu di lapangan tolak peluru. Dan saat itu anak Blackpearl sedang bermain kartu Uno bersama.
"Lho, Din. Kupikir kamu di pujasera sekarang." kata Faried.
Lena menoleh.
"Lho, Din. Kamu kok nggak ke pujas?" tanya Lena.
"Hngg.. Bentar deh." kata Dina pelan.
"Din? Jangan bilang kalau kamu gugup atau semacamnya..." kata Lena.
"No, I don't." sangkal Dina.
"Yaudah sekarang ke pujas, sana" kata Lena sambil mendorong Dina menuju pujas. Dina berontak.
"Males tau" kata Dina lalu menunduk.
"Kukira kau menyukainya." kata Faried asal.
"Faried!" balas Dina lalu memukul tangan Faried.
"Sudahlah, kau ke pujas sana." kata Faried.
"Uh, okay.." kata Dina lalu melangkah pelan ke pujasera.
Seperginya Dina, Lena langsung heboh.
"He rek, Dia wes ke pujas!" kata Lena. Dan semuanya lalu meninggalkan permainannya dan mengendap-endap mengintip ke pujas. Kelas yang sangat baik.
Sedangkan Dina, melangkah gontai sedikit takut dengan apa yang akan dia temui.
*****
"Astaga, jadi itu kamu, Fi?" tanya Dina setelah mengetahui siapa Space_Man itu.
"Hehe, iya, Din." jawab Rafi. Lalu, Dina duduk disebelah Rafi.
"Tak kira siapa, Fi. Haha" kata Dina lalu terkekeh. "Romantis banget. Sampai bawa mawar putih segala" tambah Dina.
"Hngg.. Kamu tau nggak kenapa aku membawa bunga ini?" kata Rafi.
"Entahlah"
"Hngg.. Jadi begini.. Kau.. mm.. mau.. tidak.. jadi.. emm.. pacarku?" kata Rafi gugup.
"Ha? Apaan?"
"Hngg.. Gini deh. Will you, Erdina Shafira Annissa be my girlfriend?" kata Rafi.
"Astaghfirullahaldzim. Astaga. Rafi, please. Kau jangan bergurau." kata Dina terkaget.
"Tidak.." kata Rafi. Dina masih kaget. Teman-teman Blackpearl yang mengintip mereka dari belakang melabil dengan girangnya.
"Dia mengatakannya!" kata Fania jingkrak-jingkrak senang. Dan banyak yang melabil didekat sana.
Tak disangka, Dina malah meneteskan airmatanya.
"Ya tuhan, kau kenapa, Din?" tanya Rafi panik. "Kamu kenapa kok nangis?" tanya Rafi lagi.
"Aku nggak nangis, bodoh. Aku terharu." canda Dina lalu tertawa.
"Terharu?"
"Iya, kenapa kau tak mengatakannya dari awal? Selama ini kupikir tak ada yang mau denganku." kata Dina tetap terharu.
"Jadi kau mau?" tanya Rafi tersenyum.
"Iya, Rifqi Rafi Rabbani, hehe" jawab Dina.
Lalu kawanan melabil itu datang mendekat ke mereka dan menyoraki mereka.
"Eciyeeh, Dina sekarang udah punya pacar!" kata Lena heboh.
"Haha, iya" balas Dina lalu menyeka air matanya sambil tertawa.
Rafi mendekat pada Sherin dan mengatakan,"Hey, Sherin. Mission imposibble 5 was complete and Elvis has left the building."
"No, he stays for her, you idiot." canda Sherina.
"At least, semua ini berhasil. Hihi" kata Fania lalu mencubit pipi Dina.
"Rencana apa?" tanya Dina kaget.
"Mencomblangkanmu dengan makhluk ini, Din. Haha" jawab Sherina seraya menunjuk Rafi.
"Astaga.. Jadi sebenarnya kalian tahu siapa Space man itu. Kalian sudah merencanakannya!" kata Dina terharu. "Makasih ya rek" tambahnya.
"Your welcome. As your wish, princess." kata Fania.
Dina menangis haru lagi. Lalu semuanya memeluknya. Dan dia merasa sangat bahagia sekarang. Endingnya.. Siapa tahu? Mungkin Tuhan sedang membuatnya sekarang.

See? Bahagia itu sederhana. Kamu hanya butuh kesabaran dan sahabatmu. Biarkan suka dan duka itu mengalir. Mengalir bersama sahabatmu. Dan ingat, kamu adalah alasan orang tersenyum. Apapun kekuranganmu, ada orang yang sangat amat menyayangimu. Ingat itu.

1 komentar: